Pendahuluan
Di era modern ini, istilah "moderasi beragama" sering digunakan dalam berbagai diskusi dan program-program pendidikan di pesantren. Namun, pemahaman dan penerimaannya di kalangan umat Muslim menjadi topik yang kontroversial. Banyak ulama yang berpendapat bahwa moderasi beragama, meskipun terdengar positif, dapat membawa risiko bagi keutuhan nilai-nilai Islam yang telah ditetapkan oleh syariat. Artikel ini akan mendalam pada pandangan ulama mengenai moderasi beragama dan bagaimana hal tersebut berdampak pada pendidikan dan pemikiran umat Islam.
Moderasi Beragama dan Bahayanya
Salah satu pendapat yang muncul adalah bahwa moderasi beragama bisa diartikan sebagai upaya untuk menjauhkan umat dari prinsip-prinsip dasar Islam. Dalam konteks ini, ulama memberikan peringatan untuk tidak terjebak oleh istilah yang manis namun berbahaya. Dengan kata lain, narasi-narasi mengenai toleransi dan perdamaian yang sering diusulkan bisa menjadi alat untuk menggulingkan ideologi Islam dan mendukung sistem sekuler yang tidak sejalan dengan nilai-nilai tauhid.
Misalnya, seorang ulama mengingatkan bahwa ide moderasi ini sering kali menyusup ke dalam kurikulum pendidikan di pesantren, yang seharusnya menjadi benteng terakhir bagi umat untuk mempertahankan ajaran Islam yang murni. Ulama harus berani menolak segala bentuk pengaruh luar yang berusaha mengubah pemikiran umat dengan ide-ide yang tidak sesuai dengan ajaran syariat.
Pendidikan Berbasis Syariat
Ulama menekankan perlunya pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang otentik. Setiap kurikulum dan program yang diusulkan harus diuji ketahanannya terhadap norma-norma Islam, bukan sekadar memenuhi kebutuhan dan standart yang ditetapkan dari luar, seperti yang dituntut oleh sistem kapitalisme dan sekuler-liberal. Pendidikan harus berfungsi sebagai wahana untuk menanamkan dan memperkuat pemahaman tentang syariat dan tauhid kepada para santri, agar mereka dapat menghadapi tantangan zaman dengan landasan yang kokoh.
Menghadapi Upaya Deislamisasi
Dalam kerangka ini, moderasi beragama dipandang sebagai salah satu alat dalam proyek yang lebih besar, yaitu penjinakan pemikiran umat dan deislamisasi. Ulama mengingatkan agar tidak mudah terpengaruh oleh istilah-istilah yang terlihat baik di permukaan, yang di baliknya mungkin menyimpan racun yang bisa menggerogoti keimanan umat. Oleh karena itu, komitmen untuk mempertahankan keaslian ajaran Islam menjadi sangat penting.
Kesimpulan
Sebagai bagian dari komunitas Muslim, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam isu moderasi beragama dari perspektif ulama. Dengan memperhatikan pandangan kritis ini, umat Islam dapat lebih waspada terhadap pengaruh negatif yang mungkin hadir dalam bentuk program-program yang tampak baik namun berpotensi merusak nilai-nilai dasar agama. Pendidikan yang berlandaskan syariat harus dijunjung tinggi agar para generasi yang akan datang dapat melanjutkan perjuangan dalam mempertahankan keyakinan mereka di tengah berbagai tantangan global.
0 Komentar